Dialog Kopi
Dialog
Kopi
Bercerita tentang kopi.
Aku memang menyukai kopi tetapi mencoba kopi buatan barista bahkan bisa di
hitung menggunakan jari. Suatu hari aku bermain ke tempat bekerja temanku. Dan di
sana ada temannya. Entah dari mana pembicaraan ini di mulai. Ketika menyinggung
kopi langsung semangat untuk di bahasnya. Dia enak di ajak ngobrol dan akhirnya
pun ngalor-ngidul membahas kopi. Kebetulan dia bekerja part time di sebuah kedai
kopi. Hal itulah yang membuatku semakin semangat untuk membahasnya. Dia (aku
lupa namanya)hehehe. Meskipun masih belajar menurutku pengetahuannya tentang
kopi sudah cukup banyak. Sedikit sejarah tentang kopi akan aku selipkan untuk
melengkapi kisah.
Sejarah kopi pertama kali tercatat pada abad ke-9. Awalnya, biji
kopi hanya ditemukan di Benua Afrika, tepatnya kawasan Etiopia. Pada waktu itu,
masyarakat Etiopia mengonsumsi kopi untuk memenuhi kebutuhan energi. Nah, baru setelah beberapa abad
kemudian, kopi mulai tersebar di Semenanjung Arab. Berbeda dengan bangsa
Etiopia yang masih mengolah kopi secara tradisional, bangsa Arab sudah tahu
cara mengambil sari kopi pada waktu itu. Dari sini, kopi semakin populer
mengingat manfaatnya yang mampu menahan kantuk. Kepopuleran kopi
merambah ke Benua Eropa. Adalah bangsa Belanda sebagai orang Eropa pertama yang
membudidayakan biji kopi setelah biji tersebut masuk ke Eropa pada tahun 1615.
Selanjutnya kopi mulai menyebar ke Prancis dan tempat lainnya di Eropa. Hingga
di tahun 1727, kopi mulai menjamah ke benua Amerika dan mulai dibudidayakan di
Brasil. (Link)
Sejak
aku menyukai kopi memang terbesit dalam fikiranku untuk menjadi seorang
barista. Menurutku seorang barista itu keren. Kenapa tidak? Seorang barista
bisa membuat kopi dengan berbagai macam varian rasa dan bisa membuat kopi
dengan takaran yang pas tidak asal-asalan. Dia bercerita mulai dari awal bisa
bekerja disitu, bagaimana membuat kopi dengan takaran yang pas? Dan masih
banyak yang lainnya.
Bagi
sebagian orang memang tidak menyukai kopi. Tetapi bagi pecinta kopi bisa
menikmati kopi dengan varian rasa itu membuatnya lebih berwarna layaknya sebuah
kehidupan penuh makna dan penuh warna. Bersama secangkir kopi membuat lupa akan
waktu karena asiknya berkelana.
Sesempurna
apa pun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin
kamu sembunyikan. (Dewi Lestari)
#komunitasonedayonepost
#odopbatch_6
#day47
Komentar
Posting Komentar