First Love Fazila (Bagian 4)


Hari ini seperti biasa Fazila melakukan kewajibannya sebagai seorang muslim. Selagi ia mampu untuk ke masjid, sudah menjadi rutinitas baginya untuk melakukan ibadah sholat subuh di masjid.
“Assalamualaikum, Zila.” sapa seseorang yang familiar bagi Fazila.
“Waalaikumussalam, Fahri.” jawab Zila singkat karena kegugupannya.
“Tumben sendiri, Hasna ke mana?” tanya Fahri.
“Lagi ga sholat dia.” jawabnya singkat. Akhirnya Fahri mengajak Fazila ngobrol di selingi candaannya yang pada akhirnya mereka berpisah di persimpangan karena jalan mereka tidak searah lagi. Sejujurnya Fazila ingin ngobrol lebih banyak bersama Fahri, tetapi bagaimana lagi mereka harus balik ke kos masing-masing. Fazila tidak akan pernah lupa akan obrolannya bersama Fahri. Fahri yang asik, baik, suka bercanda.

Seperti biasa Fazila ke perpustakaan untuk sekadar wifian atau belajar bersama teman-temannya. Mumpung ada wifi gratis dimanfaatin dong hehe. Lagian di perpustakaan kampus tidak ada novel, kalau perpustakaan SMA dulu bahkan berderet-deret novel semua yang selalu up to date. Hal itulah yang membuatnya betah di perpustakaan waktu SMA dulu. Tetapi kali ini berbeda isinya perpustakaan buku-buku tebal yang baru melihat saja sudah membuat malas untuk membuka apalagi membaca. Tidak sengaja Fazila melihat Fahri yang sedang mencari buku entah buku apa yang sedang di carinya. Ini perpustakaan umum bukan fakultas saja. Sebersit senyumnya hadir hanya dengan menatap seorang Fahri. Ia hanya berharap suatu saat Fahri menyadari akan perasaannya.
“Zil, ngapain senyum-senyum gitu?” tanya teman di dekatnya. Karena Fazila tidak bergeming sama sekali maka temannya agak keras memanggilnya.
“FAZILAA!!” suara cempreng temannya itu membuat seisi perpustakaan menengok kepadanya termasuk dia.
“Ih, bisa enggak sih manggilnya dengan suara normal. Suaramu cempreng tau nggak.” Fazila merengut.
“Lagian siapa suruh di panggil malah bengong, ngelamunin apaan?” tanya temannya lagi.
“Ahh enggak.” jawab Fazila gelagapan.
Fahri yang melihatnya hanya tersenyum sembari melambaikan tangannya. Hal tersebut membuat Fazila membalas senyum Fahri dengan kikuk lalu beranjak pergi karena takut di interogasi oleh teman-temannya.

BERSAMBUNG-
#komunitasonedayonepost
#odopbatch_6
#day49

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel “BUMI CINTA”-Habiburrahman El-Shirazy

Sebuah Rahasia

Raih Keberkahan dengan Menebar Kebaikan