Sebuah Rahasia
“Yah, bukankah lebih baik Delima tidak
mengetahui persoalan ini?” pertanyaan istrinya di suatu pagi. Sebuah rahasia
besar yang di sembunyikan hingga kini masih tertutup rapat. Kehidupan Anton dan
Silvia juga berjalan mulus-mulus saja malahan semakin bahagia. Delima dan Deva
adalah kebahagiaannya selama ini.
“Iya, biarkan begini saja. Delima dan
Deva juga selalu akur dan kompak. Aku juga tidak ingin kehilangan mereka.”
tutur Anton.
Suatu pagi Ningsih, mertuanya Anton
berkunjung ke rumah mereka dan mereka berbincang-bincang di meja makan.
“Nduk, Delima sudah beranjak dewasa
apakah kamu belum meberitahunya?” tanya Ningsih.
“Ibu, kenapa sih setiap datang ke sini
selalu membahas hal itu.” jawab Silvia dengan nada agak ketus.
“Bun, jangan berbicara seperti itu sama
ibu.” Anton mengingatkan istrinya.
“Nduk, sesuatu yang di sembunyikan suatu
saat juga akan terbongkar juga. Dan kalau terlambat Delima yang bakalan
kecewa.” tutur Ningsih.
“Ibu juga sudah menemukan orangtuanya
Delima dan ingin mengajaknya pulang.” lanjut Ningsih.
Delima yang mendengar pembicaraan itu
tak kuasa menahan tangisnya. Ia lalu beranjak pergi ke sekolah dan tidak
menghiraukan panggilan ibunya. Deva yang mengetahui hal itu lalu menyusul
Delima.
“Deli, tunggu!” teriak Deva. Setelah
Deva bisa mensejajarkan langkahnya lalu mencoba mengajak berbicara Delima.
“Del, biarkan Bunda nanti yang
menjelaskan sama kita.” Deva menenangkan adiknya. Sejujurnya, ia juga syok
ketika mendengar pembicaraan tadi pagi karena selama ini ia tidak mengetahui
apa-apa.
“Semuanya sudah jelas kan, kamu bukan
kakak kandung aku. Pantas saja kita beda 1 tahun umurnya.” Jawab Delima sambil
menangis.
“Bagaimanapun aku tetap kakak kamu, Del.
Bukankah kita selalu kompak.” terang Deva lagi.
Sejak sepulang sekolah Delima tetap mengunci
kamar meskipun di bujuk oleh ibunya. Anton yang gelisah sejak tadi pagi
mengurungkan niatnya pergi bekerja dan ikut membujuk Delima. Setelah bujukan
Deva akhirnya Delima mau membuka pintu kamarnya.
“Nak, bagaimanapun kamu tetap kami
anggap sebagai anak kandung. Ibu dan Ayah Cuma tidak ingin kehilangan kamu.
Tetapi kamu sudah mengetahuinya.” jelas Silvia. Ia pun menjelaskan kepada
Delima yang sebenarnya terjadi.
“Sekarang orangtua kamu ingin bertemu
sama kamu dan pilihan tetap ada di tangan kamu apakah kamu ingin tetap tinggal
di sini atau ikut bersama mereka.” lanjutnya sambil menahan tangisnya.
“Iya Bun, nanti Delima mau kok bertemu
sama mereka. Bunda tenang saja aku tidak akan meninggalkan Bunda sama Ayah dan
juga Deva kok.” jelas Delima. Ia akan mengambil langkah yang terbaik dan tidak
menyakiti orangtuanya. Bagaimanapun mereka yang merawatnya selama ini.
#komunitasonedayonepost
#odopbatch6
#domesticdrama
Kejujuran kadang menyakitkan
BalasHapusIyaa mbk bener. Tapi sesuatu yang disembunyikan suatu saat bakalan kebongkar juga hehe
Hapusceritanya keren
BalasHapusMakasih mbak :)
HapusGood job
BalasHapusHhee makasih mbk pije :)
Hapushay Isni...
BalasHapusHalo pak win
HapusCakeepp
BalasHapusMakasih mbak :)
Hapus