Sebuah Awal Perjuangan


Semua masih jelas terekam dalam otakku dan akan selalu aku simpan sebagai awal sebuah perjalanan hidupku. Hari itu saat pengumuman yang selalu di tunggu-tunggu akhirnya datang bertepatan di bulan puasa. Aku bergegas mengambil air wudhu dan menunaikan kewajiban sholat dhuhur dan berdoa agar Allah memberikan hasil yang terbaik untuk apa yang telah aku perjuangkan sejauh ini. Aku mendapatkan kabar bahwa pengumuman SBMPTN dimajukan. Semakin tak karuan perasaanku tetapi aku mencoba untuk optimis dan pasrah akan hasil nantinya. Meskipun pengumuman sudah di buka sejak pukul 14.00 WIB tetapi aku tak berani untuk membukanya. Sampai akhirnya sehabis berbuka puasa tiba aku memberanikan diri untuk membuka web pengumuman tersebut.
“Gimana hasilnya, nduk?” tanya Ibu. Aku hanya diam dan menggeleng pasrah, sudah dua tahun perjuangan yang berakhir dengan hasil yang sama. Aku dinyatakan tidak lolos seleksi untuk yang kesekian kalinya bahkan aku sampai merasa apakah aku tidak pantas untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Beberapa hari aku hanya berdiam diri di kamar, merenungkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Bahkan aku sudah memasukkan berbagai macam lamaran pekerjaan dan akan mengubur dalam-dalam mimpi untuk melanjutkan di Perguruan Tinggi.
“Sudahlah yang penting sudah berusaha nduk. Tidak ada gunanya kamu seperti ini terus-terusan.” Ucap Ibu menguatkanku. Sudah berhari-hari aku menangis jika teringat akal hal itu, teman-temanku bahkan sudah memberikan aku motivasi dan berbagai cara agar aku bisa bangkit kembali. Suatu hari ada seseorang yang mengajakku untuk mendaftar Perguruan Tinggi Swasta dan mencari beasiswa. Akhirnya aku mengiyakan ajakan temanku. Tidak apalah di PTS, fikirku akhirnya. Aku dan temanku melakukan pendaftaran dan seleksi tes di PTS tersebut. Menunggu hasil itulah bagiku yang menakutkan saat itu. Waktu pengumuman pun tiba setelah aku menunggu beberapa minggu tanpa kejelasan apa rencana selanjutnya. Aku mendapatkan SMS bahwa aku dinyatakan lolos begitupun dengan temanku. Aku bersyukur setidaknya aku bisa melanjutkan belajarku meskipun pada akhirnya tidak duduk di bangku PTN. Allah telah menjawab doa-doaku selama ini meskipun ini bukan pilihan yang aku inginkan. Percayalah Allah sebaik-baik perencana. Pada akhirnya aku belajar ikhlas dan percaya bahwa pilihan Allah adalah yang terbaik untukku. Saat itulah titik perjuanganku di mulai.

#komunitasonedayonepost
#odopbatch6
#day17

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel “BUMI CINTA”-Habiburrahman El-Shirazy

Sebuah Rahasia

Raih Keberkahan dengan Menebar Kebaikan