Kisah Si Koin


Terdengar isak tangis yang terdengar samar-samar di kebun belakang rumah Tuan Deri.
“Teman, kalian mendengar suara tangisan tidak?” tanya si Merah.
“Iya, aku tidak asing dengan suara itu.” Jawab si Biru.
“Teman-teman, ayo kita lihat kesana.” Si Merah mengajak teman-temannya untuk mengunjungi taman belakang.
“Koin, kamu kenapa?” tanya si Biru.
“Tuan muda, membuangku dan teman-temanku juga.” Masih dengan isakannya.
“Kenapa tuan tidak menghargai kalian dan membuangnya begitu saja.” Jawab si Merah.
“Tuan muda tidak menyukai kehadiranku, aku hanya koin tidak berarti apa-apa baginya, tidak seperti kalian yang sangat berharga di mata tuan muda.” Jawab si Koin.
“Kita harus memberi pelajaran untuk tuan muda.” Kata si Biru dan Merah kompak.
“Bagaimana caranya?” tanya si Koin merasa kebingungan dengan sikap si Biru dan si Merah.
“Kamu ikut bersama kami.” si Biru dan si Merah beserta teman-temannya mengajak Koin untuk pergi meninggalkan tempat itu. Mereka pergi meninggalkan tempat tuan mudanya yang memiliki sifat angkuh dan sombong itu.
“Bagaimana kalau Tuan Deri mencari kalian?” tanya si Koin suatu ketika.
“Biarkanlah, Tuan menyadari apa yang telah ia perbuat itu tidak baik.” Jawab si Biru.
“Iya, aku tidak suka dengan sifatnya. Dan aku ingin Tuan Deri berubah dari sifat buruknya menjadi lebih baik.” Jawab si Merah.
Mereka berganti memilih tempat agar tetap di jaga dan tidak untuk melakukan hal-hal yang tidak baik, seperti judi dan hal buruk lainnya.
“Aku mau dimanfaatin untuk hal-hal kebaikan dan sudah cukup dimanfaatkan Tuan Deri untuk hal-hal yang tidak baik. Ini saat kita untuk menyadarkannya.” Lanjut si Merah.
            Pagi harinya Tuan Deri kelimpungan kesana-kemari. Mencari si Biru dan si Merah yang selalu ia tempatkan di dalam almari kayunya. Kenapa hilang semua, fikirnya. Setelah itu, ia beranjak ke kebun belakang rumahnya untuk mencari si Koin yang telah ia buang begitu saja. Nihil. Tuan Deri tidak menemukan apapun.

So, intinya sekecil apapun usaha orang lain untuk kita meskipun itu tak terlihat seperti koin yang memiliki nilai kecil padahal sejatinya itu sangat berharga. Maka hargailah dan jangan mengecewakannya karena suatu saat kamu pasti membutuhkannya dan baru menyadarinya ketika suatu hal telah menjadi sesal. J

#komunitasonedayonepost
#odopbatch_6
#tantangan6
#fiksi
#day46

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel “BUMI CINTA”-Habiburrahman El-Shirazy

Senja

Di Antara Jarak