Kamu Istimewa
Langit kota sudah menampakkan gelap,
tinggal lampu-lampu kota yang menyinarinya tetapi Azkia belum beranjak dari
duduknya. Sudah menjadi rutinitasnya ia berada di perpustakaan kotanya meski
hanya di temani kesendirian. Ia teringat ibunya pesan untuk di belikan bunga
untuk menambah koleksinya yang sudah hampir memenuhi pekarangan rumahnya. Ia lalu
beranjak meninggalkan tempat favoritnya itu untuk membelikan bunga pesanan
ibunya.
Di toko bunga Azkia memilih-milih bunga
tetapi tetap saja bingung dan tiba-tiba ada seseorang yang menyodorkan bunga
untuknya.
“Ini cantik bunganya.” katanya sambil
menyodorkan kepada Azkia.
“Eh, loh Bayu kok kamu di sini?” tanya
Azkia. Bayu ternyata teman seangkatannya meski berbeda kelas tetapi ia cukup
terkenal di sekolahnya.
“Ini kan tempat umum, memangnya tidak
boleh?” Bayu malah membalikkan pertanyaannya.
“Bukannya gitu. Yaudah deh makasih sudah
milihin bunganya. Aku mau pulang duluan.” Azkia buru-buru beranjak dari
tempatnya berdiri. Fikirannya hanya tentang kenapa Bayu bisa mengenalnya? Bukankah
ia tidak terkenal di sekolahnya.
Azkia gelisah di dalam kamarnya. Apa yang
harus di pilihnya dalam perlombaan minggu depan di sekolahnya. Setiap siswa wajib
memilih minimal 1 tetapi ia fikir tak ada bakat sekalipun dalam segala hal. Ia sibuk
memikirkan teman sekelasnya yang sudah mantap memilih. Mereka memang mempunyai
bakat yang mumpuni.
Hari demi hari berlalu begitu cepatnya. Bayu
juga semakin hari semakin aneh. Bahkan Bayu bisa memiliki nomor ponselnya dan
yang aneh lagi ia kemarin mengirim audio
yang berisi lagu jepang. Kenapa ia bisa tau juga tentang Azkia menyukai
lagu-lagu jepang.
Lagu itu bahkan tak bosan-bosannya ia
dengarkan. Ini saatnya ia membuktikan salahsatu apa yang menjadi bakatnya di
sekolah nanti. Ia bersenandung mengikuti mp3 yang di putarnya sejak tadi di kamarnya.
Sepenggal lirik lagu bagian terakhir ini yang di sukainya.
Chiisai hana ya
ooki na hana
Ada bunga yang besar dan ada bunga yang kecil
一つとして同じものはないから
Hitotsu toshite onaji mono wa nai kara
Dan satu pun tidak ada yang sama
Number 1にならなくてもいい
Number 1 ni nara nakutemo ii
Kamu tak perlu menjadi yang nomor satu
もともと特別なOnly one
Moto moto tokubetsu na Only one
Pada dasarnya Kamu satu-satunya yang teristimewa
Hari yang di tunggu pun tiba. Ini pertamakalinya
ia berada di atas panggung. Lirik lagu pun mengalir indah bahkan teman-temannya
tak menyangka akan suara indahnya. Memang orang lain yang bisa menilai bukan
diri-sendiri. Azkia fikir suaranya tidak enak di dengarkan tetapi kini tidak
bahkan banyak orang menatapnya kagum.
Di bagian kursi belakang ada Bayu yang
menatapnya tanpa berkedip. Azkia pun demikian. Tatapan Bayu seakan menguncinya
dan entah perasaannya kini campur aduk. Azkia tersenyum sebagai tanda
terimakasihnya kepada Bayu. Lagu ini pada akhirnya menjadi lagu favorit mereka
berdua.
“Terisnpirasi dari lagunya SMAP yang berjudul
Sekai Ni Hitotsu Dake No Hana”
#komunitasonedayonepost
#odopbatch6
#songlit
salam kenal
BalasHapusSalam kenal juga mbak Uthi😄
HapusNice!
BalasHapusSaya cuma tau satu lagu jepang... hora..., animotoni..., tedora... kureta... hehehe
Heheh itu lagunya juga bagus mbk, kemarin mau makai lagu itu tapi gajadi.
HapusOoo ... Ooo lagi Pdkt nie
BalasHapusHihi ceritanya begitu mbk😂
HapusWah, songlitnya dari lagu Jepang. Enggak tahu aku ini.
BalasHapusSaya juga gatau banyak mbk 😂
Hapusbahasanya sudah mengalir, runut..
BalasHapusini cerpen teenlit, goodjob
Makasihh mbak, wii ternyata kurang tepat ya malah gajadi songlit😂
Hapus