Ketika Cinta Mewujudkan Impian (Setetes Tinta Hitam)

Hari ini cuaca sangat cerah, secerah hati Reina yang semangat sekali untuk berangkat sekolah, sudah sejak tadi pagi persiapannya sudah selesai, entah apa yang membuatnya seperti ini, biasanya bangun aja harus dibangunin mamanya, dengan rambutnya yang dikucir asal-asalan membuatnya tambah cantik tambah juga kulit putih langsat dan lesung pipinya membuat tambah imut. Tiba-tiba ada suara yang mengagetkannya dari bawah. Ya siapa lagi kalau bukan mamanya.
Mama Reina : “Reina, sayang jangan lupa sarapan dulu ya. Papa sama adik kamu sudah nungguin di meja makan.” (teriak mama)
Reina : “Iya ma, sebentar lagi.” (sambil bercermin)

Di meja makan

Papa Reina : “Rey, gimana sekolah kamu ?”
Reina : “Baik, pa.” (sambil menyantap roti tawar yang sudah diolesi mentega)
Reina : “Oh iya pa, ma aku berangkat dulu ya.” Ntar bisa terlambat nih.” (tambahnya lagi)

Reina langsung mencium tangan pap dan mamanya, lalu menyambar tasnya dan melesat pergi.
Papa Reina : “Papa antar saja ya, sayang, kan biasanya juga diantar sekalian ngantar adik kamu.” (usul papa)
Reina : “Nggak usah deh pa, aku ingin berangkat naik bus saja. Yaudahh, daa Rey berangkat dulu ya, Assalamualaikum.”
Wallaikumsallam

Mama dan Papa Rey hanya bisa geleng-geleng, tak seperti biasanya dia mau berangkat sendiri, biasanya selalu minta diantar jemput. Adik Rey yang bernama Rendy hanya bisa terkikik geli melihat kebingungan kedua orangtuanya itu. Meskipu jarak antara Rey dan Rendy jauh, mengingat Rey yang sudah kelas 3 SMA dan Randy yang masih SD, tetapi mereka sangat dekat.
Papa Reina : “Ya sudahlah, ayo Ren, kamu papa antar sekarang.”
Rendy : “Baik pa.” (sambil berlalu dan mencium tangan mamanya)

Di depan gerbang sekolah.

Intan : “Hey Rey.” (sambil melambaikan tangan kearah Reina yang baru mau masuk gerbang sekolah).
Reina : “Hey, tann.”
Intan : “Kok jalan kaki Rey?” Biasanya kan diantar?
Reina : “Keke...aku tadi naik bis kok, ayo kita masuk.”
Intan :”hem...baiklah.”

Diumumkan bagi seluruh siswa diharapkan berkumpul diaula sekolah segera!!!
Terimakasih.

Intan : “Ada apa sih, tumben pakai acara apel segala, hemmm.”
Reina : “kiki..ayo kita ke aula nanti dimarahi kalau sampai terlambat.”

Intan dan Reina beranjak menuju ke aula sekolah bersama teman-teman yang lain

AULA

Kepala Sekolah memberi sambutan yang membuat semua siswa menjadi seperti daun layu.
Kepsek : “......Dan saya akan memanggil siswa yang telah mengharumkan nama sekolah kita mari kita sambut juara OSN kita Reinata Arinta.” Prok..prok..prok (seluruh siswa bertepuk tangan)

Intan : “waaaa....Reina kau juaranya, selamatttt.”
Reina : “Kyaa...makasih.” (maju dengan senyum mekar diwajahnya)
(setelah menerima sambutan dan menerima hadiah, reina turun mimbar dengan rasa bangga menyelimuti hatinya)
Kepsek : “Sekali lagi selamat buat Reina, dan seluruh siswa sekarang bisa kembali ke kelas masing-masing.”

Di koridor sekolah Intan dan Reina berjalan beriringan dengan Intan yang masih menggoda Reina untuk mendapatkan gratisan makan. Saat melewati tikungan koridor mereka terhalang segerombolan siswa.
Reina : “Ada apa sih kok ramai banget, nggak bisa lewat nih.”(sebal)
Intan : “Tau tuh, kepo yuk.. (sambil senyum lima jari)
Reina : “Nggak mau, emm kamu kan tau aku tidak suka kayak gitu, kamu sendirian aja deh, aku duluan ya.” (sambil berlalu)
Intan : eh eh tunggu Rey, yaudah deh aku lihat sendiri aja (sambil melengos dan menghampiri kerumunan siswa tadi). “Ehh pada liat apaan sih ikutan dong.”(sambil mendesak teman-temannya yang sudah pada mengerumun).

“.......Eh pelan-pelan dong (teriak salahsatu temannya)..
Intan : “Hhe maaf.” Siapa sih dia.(sambil menunjuk cowok yang dikerubungi para cewek-cewek).

“._nggak tau, kayaknya murid baru deh.” (jawab salah seorang siswa yang ditanya Intan).

Intan dan teman-temannya langsung masuk ke kelas semua.

-BERSAMBUNG-

#postinganbebas
#KelasFiksiODOP6
#OneDayOnePost

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel “BUMI CINTA”-Habiburrahman El-Shirazy

Sebuah Rahasia

Raih Keberkahan dengan Menebar Kebaikan